Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

A dalam Normal

Selamat pagi kasihku, yang hatinya masih kuharap dengan meluap-luap Aku tau kamu selalu baik-baik saja, semoga begitu sebaliknya. Entah, sudah hari ke berapa sejak kamu putuskan pergi.. Kamu harus tahu ada sesuatu yang berputar dikepalaku setiap akhir sore, setelah pulang kerja. Ini mungkin sama dengan kelelahan yang aku sendiri tidak menemukan obatnya Tenang saja, aku pandai mengendalikan ini dengan baik. tapi jujur saja ini mengganggu. Boleh kamu bawa pulang obatnya untukku? Ayolah, aku jadi sesuatu yang kaku. Aku berubah menjadi umpatan-umpatan tanpa sebab Aku berubah menjadi tawa tanpa rasa ini seperti mati, yang kamu ceritakan ketika itu Disini, ada yang benar-benar sekarat lebih dari luka, ini mati, Yang aku harapkan dari diriku sendiri bahkan tidak tercapai aku tidak pernah baik-baik saja sejak ini berakhir tanpa aku tau kenapa Aku tidak baik-baik saja. Tapi segera, semuanya akan kembali seperti semula kan? ---------------------------------------------------...

Kala

Aku lemahkan badan, agar lelah. Bagiku, cara terbaik melupakanmu. Ku kira.. Ternyata tidak juga, sial sekali. Justru semakin lelah tubuhku, semakin lekat kamu di otakku. Biar aku ceritakan sedikit tentang malam ini. Sepanjang perjalanan pulang, aku menggerutu panjang. Ah, seandainya kau dibelakang kendali setir. Akan segera ku sandarkan kepalaku di punggungmu, sembari terus menggerutu. Kesal sekali. Hidup ini curang! Bisa tidak kita bertukar? Akan ku atasi masalahmu, dan kamu tetap disampingku. Bisa tidak kita atasi bersama? Lalu aku akan jawab "tentu saja. Aku tidak kemana-mana" Bagaimana harimu? Aku Rindu Sekali. Semoga puasanya lancar ya!

Hampir

" Cinta itu sederhana, yang rumit itu kamu....  Mencintaimu itu mudah, yang sulit adalah membuat mu juga mencintaiku." - Langitsore Ini sudah bulan ke berapa ya, sejak hatiku kamu buat tidak semestinya. Aku jadi benci, karena playlist ku jadi sendu. Aku jadi benci, karena tak bisa mengontrol emosiku Aku jadi benci, tidak bisa menemuimu! Sampai hari ini aku masih tidak baik-baik saja . Pasca yang sangat sulit dijelaskan pada siapapun yang tidak merasakan. Aku percaya ini akan segera pulih, sembuh seperti seharusnya. Entah karena kamu dikembalikan oleh Tuhan. Entah karena memang waktuku menunggu telah habis. Entah karena kamu memang jodohku Entah apapun, asal hasil akhirnya adalah kamu . Tenang saja, aku hampir pulih. Bagaimana hari ini ? Puasanya lancar? Aku rindu sekali.

Isi Lemari #2

Halo, F. Laki2 tinggi semampai, mas mas (...) Jujur aku bingung sih mau nulis apa hehe, tapi baiklah... Pertama, aku ucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Esa karena telah mempertemukan aku denganmu. Kedua, aku ucapkan terimakasih yang setulus2nya karena telah menerima segala keburukanku dengan penuh kesabaran. Ketiga, aku minta maaf untuk segala kesalahan, kecerobohan,yang tidak bisa dimaklumi, bahkan diperbaiki sekalipun. Benar sekali, penyesalan selalu datang di akhir. Penyesalan terbesar nomor 2 setelah nodong hp secara paksa kepada Bapakku. Aku menyesal. Selalu berharap, ada kesempatan untuk kita berdua agar bisa mancing bareng lagi. Seandainya waktu bisa diulang, aku ingin tetap menjadi Anggun-mu, dengan apa adanya, seada-adanya, tanpa tuntutan apapun. Tapi, kamu benar.. Kita bukan puzzle yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Padahal dulu ku pikir kamu jodohku, hehe. Kamu iya ngga? Yang denganmu, bangun tidurku terasa cantik. Atau jalan kaki dari halt...

Sabda Kawan

" Wah, nek aku to mba.. mending tak apiki seapik-apike. Nganti kae raiso jahat mbe aku. " Suwun tenan, mas. Sembah sungkem sangar pol njenengan, Saestu. Menulis dalam keadaan sadar, sesadar-sadarnyaa. Meskipun cuma tidur satu jam. Teman baruku, terimakasih. Maaf sering ku sangkal kata-katamu, prinsip hidup yang sedikit2 harus digeser, diganti. " lho justru koe ki ojo terlalu apikan mbe wong liyo, nek balesane ra sesuai karo opo sing mbok karepke. Trus piye? " AKU SALAH NDES. KOE BENER. Ternyata niat baik, tidak boleh pilah pilih sasaran. Pukul rata saja! Bantuan bukan melulu soal uang, beri apapun yang kamu bisa. Telinga, waktu, hati sekalipun. Bukankah sebaik2nya cinta adalah menutupi? Bukankah setulus2nya cinta adalah menerima? Bukankah sehebat2nya cinta adalah merengkuh? Cintamu, keluargamu. Menutupi segala keburukan, yakinlah bahwa semua manusia pernah melakukan kesalahan, dan berhak dimaafkan? Menerima segala kekurangan, yakinlah bahwa se...

Isi Lemari

Kupikir waktu adalah fase dimana semua pengulangan dalam hidup dimulai. Mengenal, memahami, jatuh cinta, sakit hati dan sebagainya terus berulang sampai habis. Ya, hari ini kebetulan cuacanya mendung, aku sedang duduk di seberang jendela kamar penuh risau, sesekali aku ingat kata katamu tiap malam menjelang tidur atau jika kita sedang berdebat hebat karena masalah sepele yang 'diulang' berkali kali " berhentilah hidup di masalalu.." katamu. Aku tak habis fikir bagaimana bisa perdebatan itu terjadi berulang kali, padahal kamu tau bagaimana aku. Sudahlah, tak apa kan hanya sesekali saja. Kamu selalu lebih baik dari mereka, bahkan apapun yang pernah terjadi berulang - ulang di dunia ini. Entah dari mana dan abad apa kamu dipertemukan dengan aku, Terimakasih Tuhan ini keren! Agustus, 2018 ( Isi Lemari )

Boleh?

Ditengah banyaknya manusia yang ingin kita berpisah kenapa kamu mewujudkannya?-- Hari ini rasanya... Aku ingin ada kamu. Setiap hari, tapi sore ini parah. Boleh aku cerita padamu, kalau seduh kopi pertamaku sudah layak dinikmati ? Ingin sekali rasanya, ku ketik emosiku yang meluap - luap ini di ruang chattingmu. Tapi aku ngga berani, yang kemarin kemarin kemarin saja belum di balas. Hehe. Ndapapa mas, aku masih bisa menunggu. Bagaimana puasamu? Berbuka pakai apa? Aku rindu sekali.

Tidak perlu ada senja yang menawan diantara kita.

Tidak perlu ada senja yang menawan diantara kita. Bukankah dulu kita sudah sering menikmatinya bersama, di tepi danau sambil makan es krim coklat dan minum coca cola kesukaanmu ? atau.. di teras atas, dengan karangan lagu oleh gitarmu ? Hangat sekali. Tidak perlu ada senja yang menawan diantara kita. Selain itu, ku kira kita sudah sama - sama tidak punya waktu. Kamu dengan dirimu yang rumit. Aku dengan aku yang rumit juga, katamu. Tidak perlu ada senja yang menawan diantara kita. Ya... karena memang sudah tidak bisa ada senja yang menawan diantara kita. Hehehe. Kita mungkin tidak perlu senja, tapi aku perlu kamu di setiap senjaku, meskipun kamu tidak, Kita mungkin tidak perlu senja, tapi kita perlu istirahat. Kita mungkin tidak pelu senja, tapi kita perlu baik-baik saja. Bagimana kabarmu hari ini? Aku Rindu Sekali, Semoga puasanya lancar ya.

Awal kisah

Kalau sebuah bangunan bisa merasa dan mendengar, aku mau bilang banyak terimakasih. Untuk restoran tempatmu bekerja waktu itu. Wahai mas mas tinggi semampai. Untuk pertama kalinya aku bahagia sekali bisa kalah main kartu poker, huh ! Untuk selembar tissue yang diatasnya tertulis user name instagramu . Gemas dan lucu sekali! Akan ku ceritakan ini semua pada siapapun yang ingin mendengarkan bagaimana caranya kita bertemu, aku suka. Boleh ya? Sore ini, bagaimana kabarmu?  Aku rindu sekali. Semoga puasanya lancar.