Langsung ke konten utama

Postingan

Kepada Niar #1

Niar, jika ku bilang; degup jantung ini tak wajar ketika ku putuskan untuk menemuimu kembali hari itu, apakah kau akan mempercayainya? Sejujurnya, nyaliku tak seberapa untuk menyebutnya jatuh cinta. "Oh, kenapa matamu berbinar sekali?" pikirku berulang kali. Tetapi, binaran itu apakah benar untukku, Niar? Niar, seandainya hari itu berakhir tanpa aku tahu perasaanmu, aku sudah siap. Nyatanya, sampai ku tulis ini perasaanku masihlah sama. Biar nyaliku tak seberapa, Niar. Asal kau sudah tahu artinya. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Postingan terbaru

Sebab

Nafas terengah sepagi ini, di sudut suatu ruangan yang nampak remang Hening meski otak masih berputar-putar, pun hati yang nampaknya tidak menemukan jalan keluar. Sebelum hari ini terjadi, sudah ku peringatkan kepadamu perihal mengoyak hatiku adalah sesuatu yang akan sangat merepotkanmu. Sesekali juga aku beritahu kamu, bahwa berjalan beriringan denganku kadang membuatmu begitu kelelahan.. Nampak sederhana tapi kamu kesulitan. Didepan jendela kaca lantai 2, aku menatap kosong harapan yang entah kapan akan terbuka. Sering membayangkan langkahku tegap, tanpa cemas apabila kamu disampingku. Ternyata pada diriku sendiri aku peringatkan jika itu mustahil terjadi. Ternyata kagumku, terlalu agung. Boleh ku lanjutkan nanti sore? Untukmu, selamat memulai.. Semoga harimu baik. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita Akhir Desember.

Kamu adalah secangkir penuh giras beku di hari sabtu. Hari ini hujan, namun tidak terlalu lebat, ku kira karena senyumu yang begitu hebat. Apa saja.. hari ini rasanya aku bahagia. Boleh ya.. ku tulis cerita tentang kamu yang berulang-ulang. Mungkin, kamu akan sedikit bosan. Tidak mengapa, aku akan tetap menulis. Kamu adalah sepersekian detik dari menit-menitku menuju minggu. Gemuruh guntur yang tak luntur dan aku yang takut ikut larut. Kamu adalah jingga ditengah gelisah karena aku tidak dapat menemuinya sore ini.. Otakku gusar, bayangan tentangmu terpampang nanar. Kamu adalah kagum yang tidak bisa ku kendalikan dengan mudah.. tapi tenang, lelahku masih di seberang. Kamu adalah lingkar dunia tanpa batas yang tidak bisa aku temukan meski telah jauh di atas. --------------------------------------------------------------------- Brillyeus, 2019

Hujan

Hujan di balik jendela, membuat gersang nya kaktus menjadi bunga Hujan di balik jendela, ditepi ruang yang kau isi banyak cerita. Hujan di balik jendela, boleh aku menyapa? Hujan di balik jendela, ketika mataku penuh air mata. Hujan di balik jendela, sisakan embun sedikit saja. Hujan di balik jendela menutup senja yang merah merekah dilukis kanvas hati-hati ketika rindu. Padamu boleh aku harap temu? Akan kuceritakan betapa membosankannya hariku tanpa kabar darimu. Hujan di balik jendela, gemercik semerdu tawamu membuat lega. Hujan di balik jendela, terngiang semua doa baik untuk luasnya semesta. Hujan di balik jendela, ku harap secangkir mesra penuh cerita. Hujan di balik jendela, jangan cepat reda.. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Brillyeus, 2019

Rumah

Pagi itu, kulihat ibu terlalu gugup.. pun ayah, bangun lebih pagi. Ternyata bukan sarapan yang disiapkan , namun pengharapan untuk sebuah hari yang akan dilalui buah hatinya. Sore itu, ketika aku murung karena berkas kantor yang menumpuk.. kulihat ibu sudah terlelap hening, ayah bertanya apakah makanan sudah mengisi perutku. Ku abaikan, aku lelah. Bagiku, rumah adalah ketika lengkap saja tidak cukup. rumah adalah apa saja yang bisa kita beri makna didalamnya. Rumah juga mungkin adalah sebuah teduh yang melindungiku dari panas. Pengapian yang menyelamatkanku dari dingin. Rumah bagiku apa saja yang didalamnya aku merasa baik-baik saja. Akhir-akhir ini semuanya berbeda, ku kira ada yang aku tidak tahu. Nyatanya, se-isi rumah hanya saling rindu. Apa yang lebih menyedihkan dari rindu 2 manusia yang saling berjauhan? Ada, rindu kedua orang tua yang dekat, namun banyak sekat. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------...

DETIK BIAS AKSARA

Apa yang lebih cepat hilang dibanding perasaanmu kepadaku ? Detik dalam menitmu yang berlalu tanpa aku. Apa yang lebih kosong daripada kosongnya hariku tanpa berbagi cerita denganmu? bias cahaya matamu malam itu. Apa yang lebih rumit dari rumus fisika dalam buku paketmu? hubungan kita yang tak kunjung memiliki temu. Apa yang lebih tak terbatas daripada cahaya bulan ketika kamu menggerutu? aksara yang kamu tulis sesingkat mungkin untuk menjauhi aku. Bagaimana hari ini, apakah cerah ? Disini teduh, seperti tatap rayumu diawal kisah yang kita mulai dengan syahdu.

Maka

Jika bagimu aku adalah sesuatu yang begitu kaku, maka kamu harus tahu kalau hatiku adalah batu yang rela kamu hancurkan setiap hari Jika bagimu aku adalah ego yang tak terbendung, maka kamu harus tahu bahkan aku masih bisa kelelahan Jika bagimu aku adalah luapan yang tak mampu kau atasi maka kamu harus tau kalau aku adalah lengkungan senyum yang paling mudah kau patahkan Jika bagimu aku adalah bekuan yang tidak mampu mencairkan suasana hatimu maka kamu harus tahu kalau aku adalah api yang kau pantik setiap waktu Jika bagimu aku adalah sebuah warna yang sama, maka kamu harus tahu jika aku tidak pernah mau jadi gradasi Jika bagimu aku adalah apa yang tidak bisa kamu ceritakan, maka kamu harus tahu jika bagiku kamu adalah sebuah ungkapan Jika bagimu aku tidak pernah cukup, maka selalu ada ruang dalam diriku yang bisa kamu sebut rumah. - Istirahat, ya.