Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Rumah

Pagi itu, kulihat ibu terlalu gugup.. pun ayah, bangun lebih pagi. Ternyata bukan sarapan yang disiapkan , namun pengharapan untuk sebuah hari yang akan dilalui buah hatinya. Sore itu, ketika aku murung karena berkas kantor yang menumpuk.. kulihat ibu sudah terlelap hening, ayah bertanya apakah makanan sudah mengisi perutku. Ku abaikan, aku lelah. Bagiku, rumah adalah ketika lengkap saja tidak cukup. rumah adalah apa saja yang bisa kita beri makna didalamnya. Rumah juga mungkin adalah sebuah teduh yang melindungiku dari panas. Pengapian yang menyelamatkanku dari dingin. Rumah bagiku apa saja yang didalamnya aku merasa baik-baik saja. Akhir-akhir ini semuanya berbeda, ku kira ada yang aku tidak tahu. Nyatanya, se-isi rumah hanya saling rindu. Apa yang lebih menyedihkan dari rindu 2 manusia yang saling berjauhan? Ada, rindu kedua orang tua yang dekat, namun banyak sekat. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------...

DETIK BIAS AKSARA

Apa yang lebih cepat hilang dibanding perasaanmu kepadaku ? Detik dalam menitmu yang berlalu tanpa aku. Apa yang lebih kosong daripada kosongnya hariku tanpa berbagi cerita denganmu? bias cahaya matamu malam itu. Apa yang lebih rumit dari rumus fisika dalam buku paketmu? hubungan kita yang tak kunjung memiliki temu. Apa yang lebih tak terbatas daripada cahaya bulan ketika kamu menggerutu? aksara yang kamu tulis sesingkat mungkin untuk menjauhi aku. Bagaimana hari ini, apakah cerah ? Disini teduh, seperti tatap rayumu diawal kisah yang kita mulai dengan syahdu.

Maka

Jika bagimu aku adalah sesuatu yang begitu kaku, maka kamu harus tahu kalau hatiku adalah batu yang rela kamu hancurkan setiap hari Jika bagimu aku adalah ego yang tak terbendung, maka kamu harus tahu bahkan aku masih bisa kelelahan Jika bagimu aku adalah luapan yang tak mampu kau atasi maka kamu harus tau kalau aku adalah lengkungan senyum yang paling mudah kau patahkan Jika bagimu aku adalah bekuan yang tidak mampu mencairkan suasana hatimu maka kamu harus tahu kalau aku adalah api yang kau pantik setiap waktu Jika bagimu aku adalah sebuah warna yang sama, maka kamu harus tahu jika aku tidak pernah mau jadi gradasi Jika bagimu aku adalah apa yang tidak bisa kamu ceritakan, maka kamu harus tahu jika bagiku kamu adalah sebuah ungkapan Jika bagimu aku tidak pernah cukup, maka selalu ada ruang dalam diriku yang bisa kamu sebut rumah. - Istirahat, ya.