Duduk di kedai kopi dan memesan secangkir mungkin bukan cara yang tepat untuk melupakanmu yang aku tahu, menjadi seorang malang yang berusaha menerimanya dengan masuk akal. Bagaimana rasanya telah melambungkan harapan setinggi langit terhadapmu? Pengharapan yang akan diharapkan oleh siapapun yang saling sayang.. Atau bisa jadi, sangat sayang. Mungkin kamu merasakan hal yang sama, tapi bukan aku tumpuanya. Tapi semoga, dari kesekian kali lelahmu kamu ingat, ada yang tidak berhenti mengayunkan doa-doa yang dia bisa, untukmu. Kamu akan selalu baik saja, karena dia selalu menyayangimu. Sedang aku ? Aku juga baik saja, setidaknya setelah dihujani mimpi-mimpi indah yang akhirnya ditepis begitu saja. Aku selalu ingin minta maaf atas apa yang telah terjadi, mungkin beberapa skala aku yang kuasai. Terimakasih ya telah menjaga dirimu sendiri.